Viral Percobaan Pembakaran Armada di Pasar Gambir, Janji Pemerintah tak Jalan
MEDAN- Polemik Pasar Gambir hingga kini masih menjadi keluhan masyarakat banyak.
Pasalnya, beberapa program yang diciptakan dinas terkait hingga kini tak jalan.
Terkait hal tersebut, Ketua Forum Peduli Masyarakat Gambir Bersatu (PEMAGAR) Adi Suyatno kecewa dengan Camat Percut Sei Tuan karena tidak bertanggung jawab atas penertiban PKL di pasar Gambir dan juga tidak melaksanakan pembangunan Pagar pembatas di Pasar Gambir.
Penggagas berdirinya PEMAGAR ini seperti dipermainkan oleh Camat, sebab kemarin saat rapat membahas masalah Pasar Gambir, namun Camat tidak hadir tanpa ada pemberitahuan dari pegawainya ataupun perwakilannya.
"Kemarin kami rapat untuk membahas masalah Pasar Gambir ini, tapi Pak Camat tidak hadir tanpa pemberitahuan ataupun perwakilan pegawainya. Padahal dulu pak Camat berjanji akan menyelesaikan masalah di Pasar Gambir dalam waktu sebulan. Ia juga berjanji jika tidak dapat menyelesaikan permasalah pasar Gambir, ia siap mundur dari jabatan," ungkap Adi Suyatno, Rabu (20/12/2023).
Bukan hanya itu saja lanjut Adi, beberapa hari lalu saat melakukan pembangunan pemagaran di Pasar Gambir, pedagang kaki lima (PKL) melawan dan terjadi aksi pembakaran, dan mereka juga memakai jasa pengacara.
"Berapa hari lalu saat dimulainya pembangunan Pagar pembatas, PKL melawan dan terjadi aksi pembakaran mobil material bangunan. Bukan hanya itu saja mereka juga memakai pengacara. Anehnya, polisi dan Satpol-PP, Trantib, dan Dishub diam saja tidak melakukan penertiban. Apakah mereka tidak melanggar hukum, jelas ini ada apa-apanya," terang Adi.
Kerja keras Adi Suyatno seperti tidak ada hasil padahal dirinya dan masyarakat mendukung penuh penertiban PKL, belum lagi janji manis Camat sudah sering terdengar di kuping masyarakat.
Serta upaya pemagaran itu tercipta lantaran adanya arahan dari Camat dan resmi dari Pemkab Deliserdang, namun sampai saat ini tidak terealisasi.
Permasalahan Pasar Gambir ini sudah cukup lama, dan sudah pernah masyarakat demo di kantor Camat, namun janji manis tak tercapai melakukan penertiban PKL.
Padahal masyarakat mendukung penuh penertiban tersebut.
"Saya berjuang sudah 1.5 tahun bersama masyarakat pasar 8, namun sepertinya kami di bola-bola, dan hanya janji manis saja. Namun kenyataannya PKL tetap ada dan membuat kami kecewa atas kinerja Pak Camat. Kami berharap agar Pemkab Deliserdang dan Camat segera menertibkan PKL, karena kami sudah resah, apalagi setiap hari selalu saja macet akibat PKL dipinggir jalan berjualan," kata Adi Suyatno.
Adi Suyatno juga menduga adanya oknum-oknum dibalik perlawanan PKL sebab sampai detik ini PKL kebal hukum dan masih berjualan tanpa adanya penertiban.
Apalagi angka lapak PKL terbilang fantastis mencapai puluhan juta.
Oleh karena itu PKL dijadikan aset oleh oknum tersebut mencari keuntungan di balik musibah dan penderitaan masyarakat pasar 8.
Proyek resmi dari Pemkab Deliserdang adalah upaya terakhir untuk menertibkan PKL namun upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil.
Oleh karena itu Adi Suyatno berharap kepada Pemkab Deliserdang dan Camat Percut Sei Tuan untuk segera melakukan penertiban PKL melalui pemagaran agar PKL tidak bisa berjualan dipinggir jalan.
Masyarakat memohon kepada Satpol-PP agar segera menertibkan PKL, karena fungsi penegak hukum ada pada mereka sebagai gardu paling depan dalam hal pengamanan dan penertiban PKL.
(*)
MEDAN- Polemik Pasar Gambir hingga kini masih menjadi keluhan masyarakat banyak.
Pasalnya, beberapa program yang diciptakan dinas terkait hingga kini tak jalan.
Terkait hal tersebut, Ketua Forum Peduli Masyarakat Gambir Bersatu (PEMAGAR) Adi Suyatno kecewa dengan Camat Percut Sei Tuan karena tidak bertanggung jawab atas penertiban PKL di pasar Gambir dan juga tidak melaksanakan pembangunan Pagar pembatas di Pasar Gambir.
Penggagas berdirinya PEMAGAR ini seperti dipermainkan oleh Camat, sebab kemarin saat rapat membahas masalah Pasar Gambir, namun Camat tidak hadir tanpa ada pemberitahuan dari pegawainya ataupun perwakilannya.
"Kemarin kami rapat untuk membahas masalah Pasar Gambir ini, tapi Pak Camat tidak hadir tanpa pemberitahuan ataupun perwakilan pegawainya. Padahal dulu pak Camat berjanji akan menyelesaikan masalah di Pasar Gambir dalam waktu sebulan. Ia juga berjanji jika tidak dapat menyelesaikan permasalah pasar Gambir, ia siap mundur dari jabatan," ungkap Adi Suyatno, Rabu (20/12/2023).
Bukan hanya itu saja lanjut Adi, beberapa hari lalu saat melakukan pembangunan pemagaran di Pasar Gambir, pedagang kaki lima (PKL) melawan dan terjadi aksi pembakaran, dan mereka juga memakai jasa pengacara.
"Berapa hari lalu saat dimulainya pembangunan Pagar pembatas, PKL melawan dan terjadi aksi pembakaran mobil material bangunan. Bukan hanya itu saja mereka juga memakai pengacara. Anehnya, polisi dan Satpol-PP, Trantib, dan Dishub diam saja tidak melakukan penertiban. Apakah mereka tidak melanggar hukum, jelas ini ada apa-apanya," terang Adi.
Kerja keras Adi Suyatno seperti tidak ada hasil padahal dirinya dan masyarakat mendukung penuh penertiban PKL, belum lagi janji manis Camat sudah sering terdengar di kuping masyarakat.
Serta upaya pemagaran itu tercipta lantaran adanya arahan dari Camat dan resmi dari Pemkab Deliserdang, namun sampai saat ini tidak terealisasi.
Permasalahan Pasar Gambir ini sudah cukup lama, dan sudah pernah masyarakat demo di kantor Camat, namun janji manis tak tercapai melakukan penertiban PKL.
Padahal masyarakat mendukung penuh penertiban tersebut.
"Saya berjuang sudah 1.5 tahun bersama masyarakat pasar 8, namun sepertinya kami di bola-bola, dan hanya janji manis saja. Namun kenyataannya PKL tetap ada dan membuat kami kecewa atas kinerja Pak Camat. Kami berharap agar Pemkab Deliserdang dan Camat segera menertibkan PKL, karena kami sudah resah, apalagi setiap hari selalu saja macet akibat PKL dipinggir jalan berjualan," kata Adi Suyatno.
Adi Suyatno juga menduga adanya oknum-oknum dibalik perlawanan PKL sebab sampai detik ini PKL kebal hukum dan masih berjualan tanpa adanya penertiban.
Apalagi angka lapak PKL terbilang fantastis mencapai puluhan juta.
Oleh karena itu PKL dijadikan aset oleh oknum tersebut mencari keuntungan di balik musibah dan penderitaan masyarakat pasar 8.
Proyek resmi dari Pemkab Deliserdang adalah upaya terakhir untuk menertibkan PKL namun upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil.
Oleh karena itu Adi Suyatno berharap kepada Pemkab Deliserdang dan Camat Percut Sei Tuan untuk segera melakukan penertiban PKL melalui pemagaran agar PKL tidak bisa berjualan dipinggir jalan.
Masyarakat memohon kepada Satpol-PP agar segera menertibkan PKL, karena fungsi penegak hukum ada pada mereka sebagai gardu paling depan dalam hal pengamanan dan penertiban PKL.
(*)
Posting Komentar